Kalimantan Tengah, 15 September 2024 – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Tengah terus menunjukkan komitmennya dalam menghadapi perubahan iklim melalui Program Kampung Iklim (Proklim). Proklim, sebuah program nasional yang bertujuan untuk menggabungkan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, telah menjadi fokus utama DLH dalam melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.
Sosialisasi dan Peningkatan Kapasitas
Salah satu kegiatan utama DLH dalam menjalankan Proklim adalah sosialisasi dan peningkatan kapasitas masyarakat. Melalui kegiatan sosialisasi, DLH memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang dampak perubahan iklim dan pentingnya mengambil tindakan nyata. Masyarakat diajak untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Selain itu, DLH juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat dalam mengembangkan program-program adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat kampung. Hal ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim, seperti banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan.
Pendaftaran Kampung Iklim
DLH juga aktif mendorong pembentukan Kampung Iklim di seluruh wilayah Kalimantan Tengah. Hingga saat ini, telah terdapat 152 kampung iklim yang terdaftar di Sistem Registri Nasional (SRN) KLHK. Jumlah ini menunjukkan komitmen yang kuat dari masyarakat dan pemerintah daerah dalam menghadapi perubahan iklim.
Pemerintah Kota Palangka Raya juga telah menargetkan pembentukan 30 Kampung Iklim baru pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan bahwa upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim semakin menjadi prioritas di tingkat daerah.
Kolaborasi dan Sinergi
DLH menyadari bahwa upaya menghadapi perubahan iklim tidak dapat dilakukan sendiri. Oleh karena itu, DLH terus menjalin kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, dan masyarakat itu sendiri.
Kolaborasi ini penting untuk memastikan bahwa program-program Proklim dapat berjalan secara efektif dan berkelanjutan. Selain itu, kolaborasi juga diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya menghadapi perubahan iklim.
Tantangan dan Harapan
Meskipun telah banyak kemajuan yang dicapai, pelaksanaan Proklim di Kalimantan Tengah masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah luasnya wilayah Kalimantan Tengah yang membuat akses ke beberapa daerah menjadi sulit.
Selain itu, masih terdapat keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran yang dapat menghambat pelaksanaan program-program Proklim. Namun demikian, DLH tetap optimis bahwa dengan dukungan dari semua pihak, tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi.
DLH berharap bahwa Proklim dapat terus menjadi wadah bagi masyarakat Kalimantan Tengah untuk bersama-sama menghadapi perubahan iklim. Dengan kolaborasi dan sinergi yang kuat, diharapkan Kalimantan Tengah dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.